That's me...

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
"Teruslah Berkarya"

welcome to my blog...

Disini kita akan menemukan berbagai artikel2 yang berisi tentang kita manusia dgn Tuhan pencipta kita...
selamat membaca dan Tuhan memberkati!!!

Kamis, 11 Februari 2010

“Ajakan yang begitu menyedihkan”



Awalnya aku berkenalan dengan dia hanya lewat layanan global chat di hape. Suatu saat terjadilah pertemuan diantara kita sejak kita sering kontak2an lewat global chat di hape tsb. Sesudah ketemu, ternyata dia orangnya asik juga, kocak, centil apalagi dibarengi tubuhnya yang kecil mungil. Hmm, rasanya aku mulai tertarik dengan dia. Dia adalah seorang mahasiswi di suatu universitas yang cukup terkenal dimana dia tinggal. Waktu terus berjalan, kita pun masih tetap saja melakukan kontak2an yang begitu menyenangkan sampai kita menemukan jadwal untuk mengadakan pertemuan hangat juga pada hari tertentu sampai pada suatu saat aku benar2 timbul rasa ketertarikanku dengan dia. Pada dasarnya dia good looking bagiku mulai dari dia berkacamata, karena aq suka banget liat cewek pake kacamata apalagi pada saat dia berubah memakai softlens. Aku malah jadi pengen ikutan...hehehehe!

Hari demi hari, waktu demi waktu terus berputar. Aku mulai untuk bisa dikatakan jatuh hati sama dia dan aku terus merenungkan hal tersebut untuk meyakinkan aku, apakah benar aku jatuh hati sama dia. Padahal, kita pun masih bisa dihitung kapan waktunya bertemu dan seberapa dalam kita menjalani hubungan sebagai teman tetapi kenapa ironisnya aku bisa cepat sekali jatuh hati kepada dia...

Pada suatu hari, aku sudah mematangkan renunganku atas apa yang sudah aku pikirkan tentang dia dan aku menyimpulkan bahwa aku benar2 jatuh hati kepadanya. Beberapa hari kemudian, aku merencanakan untuk menyatakan perasaanku yang telah aku rasakan kepadanya dan tanpa memakai istilah PDKT, aku harus langsung katakan cinta kepadanya.

Waktu yang ku rencanakan pun telah tiba. Dimana, pada waktu itu aku harus mengatakan perasaanku yang aku alami kepadanya kalau aku jatuh hati kepadanya. Singkat cerita, dia sudah mendengar semua perasaanku yang sudah aku ungkapkan kepadanya dan dia hanya tersenyum. Entah, apa arti senyumannya itu aku pun tidak tahu. Tetapi, menurutku pasti dia akan menerima perasaanku dengan melakukan senyuman manis yang dia berikan padaku sehingga aku tidak bisa lupa pada moment2 indah yang sudah berlalu itu.

Ternyata, dia hanya minta waktu untuk membalas dan memikirkan jawaban apa yang tepat untuk diberikan kepada perasaanku yang sudah jatuh hati kepadanya. Dan aku sendiri pun dengan senang hati memberikan dia waktu untuk melakukannya meskipun itu lumayan membuat aku penasaran karena dari dia pribadi berkenalan dengan aku pun begitu singkat sehingga menurutku dia berpikir “kok bisa ya dalam waktu yang singkat berkenalan, dia bisa jatuh hati kepadaku”. Berselang beberapa minggu, akhirnya dia meminta aku untuk mengadakan pertemuan kembali di tempat yang sama sampai rasa bosan pun tidak ada untuk bertemu di tempat tersebut. Dan tidak lupa, rasa kangen menyelimuti diriku kepadanya. Akhirnya, dia memberi jawaban yang sesuai dengan harapanku kepadanya. Tetapi, dia menanyakan sesuatu sebelumnya, “Apa kamu mau terima aku, yang cuma sekedar anak buruh tani?”. Dengan semangatnya, aku memberitahukan kepadanya bahwa aku tidak memilih-milih dalam berpasangan tapi 1 hal yang paling penting, dia harus bisa Taat kepada ortu dan Tuhan yang diyakininya yang kebetulan kita berbeda keyakinan.

Sesudah itu, hubungan kita resmi sebagai pacaran dan aku masih ingat betul hal pertama yang aku lakukan adalah mencium tangannya dia. Dan berbagai hal pribadi kita mulai kita sharingkan bersama. Alangkah senangnya, aku mempunyai pacar di tanah kelahiranku sendiri. Waktu demi waktu terus berputar sampai singkat cerita suatu saat dia mempunyai permohonan ijin kepadaku untuk kerja di warnet. Pada awalnya aku mendukung banget dia mempunyai pekerjaan baru yang sebelumnya dia sudah bekerja di suatu sekolah dasar. Dengan alasan, dia pengen menambah hasil kerjanya dia untuk memenuhi kebutuhannya dia sendiri. Tetapi, apa yang terjadi? Disitulah keretakan hubungan kita mulai berlangsung. Dia jarang ada waktu buat aku, dia jarang ada perhatian buat aku. Tidak seperti biasanya pada saat sebelumnya dia hanya mempunyai 1 pekerjaan saja. Tapi, pikirku “ya sudahlah, paling itu pun karma. Karena aku pun pada saat sibuk kuliah dalam hal tugas, aku jarang care sama dia.”.

Sampai pada suatu saat aku sudah tidak kuat lagi untuk membendung perubahan besar yang aneh ini. Karena, pikirku hal ini sudah tidak imbang dengan yang namanya karma. Pada saat aku ada waktu luang dan aku pun tahu sendiri dia juga ada, tetapi kenapa dia harus mementingkan mereka. Sedangkan, pacarnya disini kesepian dan pengen punya waktu khusus yang ingin dihabiskan bersamanya. Dlm hal itulah sampai hubungan kita hampir berakhir tidak bisa aku lupakan pemicunya. Dan 1 hal lagi, sebelumnya aku memergoki dia dengan sms sama orang lain memakai kata2 seperti pacaran dan itu yang paling membuatku kesal pada saat dia ada waktu untuk nonton bioskop dengan aku.

Tetapi ya sudahlah, dia ternyata memberitahukanku bahwa semua rekan2nya dia termasuk mantannya pun gaya smsnya seperti itu semua. Ketakutan juga ada pada diriku apabila seumpama dari semua yang gaya smsnya seperti itu ada yang benar2 menjadi idamannya dia...oh, aku takut banget rasanya dikhianati sama dia. Oleh karena itu aku mempunyai rasa curiga dengan dia secara berlebihan sehingga membuat rasa makin tidak nyaman bagi dia dan juga sebagai salah satu penyebab pemicu retaknya hubungan kita.

Akhirnya, pada tgl 29/01/2010 jam 16.00-17.25 kita mengadakan pertemuan untuk bermaksud melepas rindu apalagi aku mau tinggalkan dia esoknya ke Bali. Tapi, ternyata yang kita dapatkan adalah memutuskan hubungan dan itupun aku masih anggap dia bercanda atau ngtest diriku. Dan ternyata, inilah yang sesuai dengan judul yang diatas. Pertama, aku tidak tahu apa penyebabnya hal ini bisa terjadi. Kedua, dia beralasan karena dia masih malas untuk memikirkan hal yang namanya pacaran secara apa yang dia pikirkan sangatlah berat dan banyak. Pada saat itu, aku merasa melihat tidak ada harapan lagi untuk tetap mempertahankan hubungan ini. Tapi pada saat itu juga aku sadar bahwa jalan terbaik, aku memang harus break sementara dan itupun aku lakukan karena aku sangat menghargai dia. Tetapi, aku sangat yakin suatu saat dia menjadi milikku kembali...Amen!!!





















“Tetapi pertanyaanku yang aku masih bayangkan, seumpama dulu sampai sekarang dia hanya bekerja di satu pekerjaan saja. Apakah hal ini akan terjadi???? Biarlah dia yang menjawabnya...”

































created by : peter_leya